Sunday 26 September 2010

Untuk Ibu'

Untuk Ibu', dari anak gadisnya yang akan menuju kota.

Ibu', saya akan baik-baik saja. saya akan berusaha sholat di awal waktu seperti Ibu, berusaha membaca Al-qur'an setiap ada kesempatan, berusaha makan tepat waktu, berusaha kuliah dengan serius, berusaha mencintai informatika, berusaha mengakrabi surabaya, berusaha menjaga diri sendiri dan amanah ibu sebaik mungkin, berusaha tidak ngebut kalau naik motor, berusaha agar tomboy saya tidak kumat, berusaha agar lebih efisien menggunakan waktu, berusaha menerapkan nilai-nilai kehidupan yang sering kali ibu ajarkan.

Ibu', saya sedang tumbuh menjadi gadis dewasa. di kota, saya akan menghadapi banyak macam manusia, di kota saya akan menghadapi banyak persoalan yang harus saya pecahkan sendiri. di kota, saya diuji, apakah yang telah ibu ajarkan selama ini saya serap dengan sungguh-sungguh, apakah meskipun Ibu' tidak melihat saya, setiap nasihat Ibu' tetap saya ugemi.

Ibu', kota sesungguhnya hanya sebuah persinggahan untuk menguji saya, benarkah dimanapun saya berada saya akan teguh memegang nilai-nilai yang selama ini Ibu ajarkan? kota bukan tempat saya melepaskan diri, kota tempat saya untuk belajar mandiri.

Ibu', anak gadismu mohon dengan sangat, hilangkan khawatir itu. saya sudah sepenuhnya sehat, seperti kata dokter, "Pusing sedikit, tidak usah dipenggalih. orang sehat juga bisa pusing, apalagi yang pernah mengalami benturan". Ibu'tidak usah khawatir di kota saya tidak akan bisa makan buah dan makan yang bergizi. kata Ibu', tomat tempe pun jadi, kan? maka Ibu tak usah khawatir, saya tak akan turun sepuluh kilo lagi. :)

Ibu', meski saya tahu tatapan melepaskan itu adalah tatapan yang berat dari seorang Ibu, yakinlah, saya akan kembali ke rumah menjadi Nada yang lebih baik, Nada yang lebih dewasa, dan meskipun di Informatika saya belajar soal angka dan memanipulasi mereka, saya tetap akan berusaha menjadi Nada yang peduli kepada yang lain bukan karena angka yang mereka punya, tapi karena mereka adalah saudara, seperti apa yang sudah Ibu' ajarkan selama ini.

Mandiri, berani, pantang menyerah namum tetap lembut hati.

terima kasih untuk pelajaran berharga, Ibu'..
Nada kesah rumiyin, Nggih, bu'.. :')

2 comments:

  1. ... belajar bersabar akan pengaderan.
    hhehe ...
    saya haru, tapi sambil cengengesan baca tulisan ini.
    renyah rasanya.
    :D

    ReplyDelete
  2. kriuk-kriuk-kriuk
    saya menemukan yang serupa di blog sampeyan mas. buat bapak ya? :)

    ReplyDelete

jangan cuma baca, tapi komen juga ya